NAR
Jumlah posting : 148 Reputation : 5 Join date : 31.05.10 Age : 54 Lokasi : Trenggalek
| Subyek: EDITOR (Penyunting Gambar) 8/3/2013, 3:14 am | |
| EDITOR (Penyunting Gambar)
Editor adalah sineas profesional yang bertanggung jawab mengkonstruksi cerita secara estetis dari shot-shot yang dibuat berdasarkan skenario dan konsep penyutradaraan sehingga menjadi sebuah film cerita yang utuh.Seorang editor dituntut memiliki sense of story telling (kesadaran/rasa/indra penceritaan) yang kuat, sehingga dituntut sikap kreatif dalam menyusun shot-shotnya. Maksud sense of story telling yang kuat adalah editor harus sangat mengerti akan konstruksi dari struktur cerita yang menarik, serta kadar dramatik yang ada di dalam shot-shot yang disusun dan mampu mengesinambungkan aspek emosionalnya dan membentuk irama adegan/cerita tersebut secara tepat dari awal hingga akhir film.Tugas dan Kewajiban EDITOR;Tahap Praproduksi;1. Menganalisa skenario dengan melihat adegan yang tertulis dalam skenario dan mengungkapkan penilaiannya pada sutradara.2. Berdiskusi dengan departemen yang lain dalam script conference untuk menganalisa skenario, baik secara teknis, artistik dan dramatik.3. Dalam produksi film ceriita untuk bioskop, editor bersama produser dan sutradara menentukan proses pascaproduksi yang akan digunakan seperti kinetransfer, digital intermediate atau negative cutting.Tahap Produksi; Dalam tahap ini seorang editor tidak memiliki tugas dan kewajiban khusus. Namun dalam proses produksi ini seorang editor dapat membantu mengawasi pendistribusian dan kondisi materi mulai dari laboratorium sampai materi tersebut berada di meja editing. Pihak yang dibantu oleh editor adalah individu profesional yang ditunju kkan oleh rumah produksi yang bersangkutan dalam melaksanakan pendistribusian materi tersebut. Hal ini biasanya dilakukan oleh manajer unit, koordinator pascaproduksi (post production supervisor) ataupun seorang runner.Tahap Pascaproduksi;1. Membuat struktur awal shot-shot sesuai dengan struktur skenario (rough cut 1).2. Mempresentasikan hasil susunan rought cut 1 kepada sutradara dan produser.3. Setelah dilakukan revisi berdasarkan hasil diskusi dengan sutradara dan produser, maka dengan kreativitas dan imajinasi editor, ia membentuk struktur baru yang lebih baik. Dalam struktur baru ini editor harus bisa membangun emosi, irama dan alur yang menarik.4. Mempresentasikan dan mendiskusikan struktur baru yang dihasilkannya bersama sutradara dan produser hingga struktur yang paling diharapkan (final edit).5. Menghaluskan hasil final edit (trimming) hingga film selesai dalam proses kerja editing (picture lock).6. Dalam produksi film cerita untuk bioskop, editor bersama sutradara membagi hasil editing tersebut menjadi beberapa bagian (reeling) untuk kebutuhan laboratorium, pengolahan suara dan musik. Sementara untuk film for television, editor bersama sutradara membagi hasil editing tersebut menjadi beberapa bagian untuk pertimbangan kebutuhan jeda iklan (commercial break).7. Editor dapat menjadi rekanan diskusi untuk pengolahan suara dan musik. Diskusi ini berupa penentuan suara efek dan musik sebagai pembentuk kesatuan gambar dan suara yang saling mendukung.8. Dalam produksi film cerita untuk bioskop, editor dapat juga menjadi pengawas pada proses laboratorium hingga pada proses cetak hasil pertama film (copy A). Sementara dalam produksi film for television, editor dapat menjadi pengawas proses transfer hasil editing yang siap untuk ditayangkan (master edit) ke dalam pita video.Hak-hak Editor:1. Mengajukan usul kepada sutradara untuk mengubah urutan penuturan sinematik guna mendapatkan konstruksi dramatik yang lebih baik.2. Mengajukan usul kepada sutradara untuk menambah, mengurangi atau mengganti materi gambar dan suara yang kurang atau tidak sempurna secara teknis maupun efek dramatisnya.3. Mendapatkan ruang editing serta sarana kerja yang layak/standar.4. Mendapatkan honorarium yang sesuai dengan kontrak yang telah disepakati dan disetujui oleh produser.5. Berhak meminta kontrak baru jika ada permintaan tambahan (misalnya pembuatan trailer) untuk bahan promosi film.6. Berhak untuk menolak permintaan yang sifatnya pribadi dan menyimpang dari ketentuan yang sudah ada dalam skenario. Meskipun bukan seorang jenius, Anda tetap dapat menggunakan strategi yang sama seperti yang pernah digunakan oleh Aristoteles dan Albert Einstein! Berikut 8 strategi yang dapat mendorong Anda menjadi lebih produktif dan bisa memecahkan berbagai masalah.
Pertama : Orang jenius selalu melihat persoalan dalam berbagai sudut pandang. Mereka memiliki sudut pandang yang berbeda dan selalu mencari perspektif baru yang belum pernah dipakai oleh orang lain! Leonardo da Vinci percaya bahwa untuk menambah pengetahuan untuk memecahkan suatu masalah, bisa dimulai dengan mencoba menyusun ulang masalah tersebut dengan berbagai cara yang berbeda.
Kedua : Orang jenius membuat pikiran mereka tergambar jelas. Ketika Einstein memikirkan suatu masalah, ia selalu merumuskan persoalannya dalam berbagai cara yang berbeda-beda dengan menggunakan diagram-diagram. Ia membayangkan solusi-solusinya dan menyebut bahwa kata-kata dan angka-angka tidak memegang peran penting dalam proses berpikirnya.
Ketiga : Orang jenius adalah orang yang sangat produktif. Thomas Alva Edison memegang 1.093 hak paten. Mozart memproduksi lebih dari 600 komposisi lagu.Dalam studi dari 2.036 ilmuwan sepanjang sejarah, Dekan Keith Simonton, dari University of California di Davis, menemukan bahwa ilmuwan-ilmuwan yang dihormati tidak hanya menciptakan banyak karya-karya terkenal, tapi banyak yang buruk. Mereka tidak takut gagal, atau membuat kesalahan besar untuk meraih hasil yang hebat.
Keempat : Orang jenius selalu mampu membuat berbagai kombinasi baru. Kombinasikan dan kombinasikan ulang, berbagai ide, bayangan-bayangan, dan pikiran-pikiran ke dalam kombinasi yang berbeda, tidak peduli apakah hasilnya aneh atau tidak wajar. Contohnya Pendeta Austria, Grego Mendel. Ia membuat ilmu genetika modern yang menggabungkan metematika dan biologi sehingga tercipta ilmu pengetahuan baru.
Kelima : Orang jenius mampu menghubungkan berbagai peristiwa sehingga memunculkan ide dan solusi. Leonardo Da Vinci menemukan hubungan antara suara bel dan sebuah batu yang jatuh ke dalam air. Hal ini memungkinkan Da Vinci untuk membuat hubungan bahwa suara mengalir melalui gelombang-gelombang.
Keenam : Orang jenius mampu berpikir berkebalikan. Ahli ilmu fisika David Bohm percaya bahwa orang jenius memiliki kemampuan berpikir yang berbeda dari orang kebanyakan. Sebab mereka memiliki tingkat toleransi tinggi terhadap hal-hal yang sepertinya tidak saling berhubungan.Dengan pertentangan tersebut, orang jenius justru mampu membayangkan secara bersamaan mengenai suatu partikel dan suatu gelombang yang berbeda, dan menjadikannya saling melengkapi. Dengan cara ini, mereka mampu menciptakan sesuatu yang baru.
Ketujuh : Orang jenius biasa berpikir secara metafora. Aristoteles menganggap "metafora" sebagai tanda orang jenius. Ia percaya bahwa individu yangmemiliki kapasitas untuk menerima persamaan antara dua keberadaan yang berbeda dan mampu menghubungkannya adalah individual yang punya bakat khusus.
Kedelapan : Orang jenius selalu siap saat ada kesempatan. Bilamana kita mencoba sesuatu dan gagal, kita biasanya akan beralih pada hal yang lain. Hal ini adalah prinsip pertama dari kekreatifan. Namun kegagalan dapat menjadi produktif hanya jika kita tidak terfokus pada kegagalan tersebut. Justru, dengan kejadian itu, orang jenius akan mampu menganalisis proses, komponen-komponen, dan kemudaian mengubahnya menjadi hasil yang lain. Karena itu, jangan bertanya, "Mengapa saya gagal?" melainkan tanyalah, "Apa yang telah saya lakukan?" Dengan kedelapan prinsip di atas, Anda bukan tidak mungkin akan menjadi pribadi yang jenius. Tapi, lebih dari itu! Jika Anda bisa mengimplementasikan ide-ide agar menjadi nyata dalam tindakan, pasti akan banyak perubahan menuju kebaikan yang bisa diwujudkan. | |
|